Senin, 28 Januari 2013

UKS - Disini Menunggu

Seumur hidup aku, ini yang pertama
Pintu hatiku diketuk seorang wanita
Dialah ciri selama ini kucari
Ayu wajahnya setia dan sederhana

Walaupun aku disini, dan dia disana
Jarang sekali berjumpa, semenjak kita berpisah
Namun rinduku semakin menggebu
Bunga cintaku semakin merekah

Sungguh kumerasa resah, melepas dirimu sendiri disana
Namun ku selalu berdoa, semoga bersama
Disana hanyalah menanti sampai kapanpun tiada pasti
Bertanya kabar melalui tinta, jarang sekali bertemu muka
Namun kutahu engkau setia
Disana kau tetap menunggu, kehadiranku disisimu
Kasih kau setia terhadap aku, sanggup menunggu kata putusku
Sayang ketabahanmu menawanku

Sungguh kumerasa resah, melepas dirimu sendiri disana
Namun ku selalu berdoa, semoga bersama
Disana hanyalah menanti sampai kapanpun tiada pasti
Bertanya kabar melalui tinta, jarang sekali bertemu muka
Namun kutahu engkau setia
Disana kau tetap menunggu, kehadiranku disisimu
Kasih kau setia terhadap aku, sanggup menunggu kata putusku
Sayang ketabahanmu menawanku

Aku terima suratnya, ringkas tulisannya
Dia sedia undur diri, dan memaafkanku
Katanya anggap ini, suatu mimpi
Yang datang sekadar, untuk menguji

Versi 2 :

Di Sana Menanti Di Sini Menunggu

Seumur hidup aku
Ini yang pertama
Pintu hatiku diketuk
Oleh dua wanita
Punyai ciri selama ini ku cari
Berbeza wajah ayunya tetap asli

Kalau ku pilih di sini
Apa kata di sana
Kalau ku pilih di sana
Di sini akan terluka
Perlukah aku pilih keduanya
Bahagi kasih adil-adilnya


Sungguh ku merasa resah
Untuk menilai sesuatu yang indah
Namunku ada pepatah
Yang aku gubah

Di sana hanyalah menanti
Sampai bila pun ku tak pasti
Bertanya khabar melalui tinta
Jarang sekali bertemu muka
Namunku tahu dia setia

Dan di sini tetap menunggu
Berada jelas di mataku
Kasih tak luak terhadap aku
Sanggup menunggu kata putusku
Sayang ketabahanmu menawanku

Ku terima satu nota
Ringkas tulisannya
Dia sedia undur diri
Dan memaafkanku
Katanya anggap ini satu mimpi
Yang datang sekadar
Untuk menguji

.

Selasa, 22 Januari 2013

EXIST - Buih Jadi Permadani

Dinginnya angin malam ini..
Menyapa tubuhku..
Namun tidak dapat dinginkan panasnya..
Hatiku ini..

Terasa terhempasnya kelakianku ini..
Dengan sikapmu..
Apakah karna aku..
Insan kekurangan..
Mudahnya kau mainkan..

*)
Oh mungkinkah diri ini..
Dapat merubah buih..
Yang memutih..
Menjadi permadani..
Seperti pinta..
Yang kau ucap..
Dalam janji cinta..

Juga mustahil bagiku..
Menggapai bintang di langit..
Siapalah diriku..
Hanya insan biasa..
Semua itu..
Sungguh aku....
Tiada mampu..

Salah aku juga..
Karna jatuh cinta..
Insan seperti dirimu seanggun bidadari..

Seharusnya aku..
Cerminkan diriku..
Sebelum tirai hati..
Aku buka..
Untuk mencintaimu..

(ulangi *)


Versi 2



Exist - Mengintai Dari Tirai Kamar


Dinginnya angin malam ini
Menyapa tubuhku
Namun tidak dapat mendinginkan
Hatiku yang kau hangatkan

Terasa tercabarnya kelakianku ini
Dengan sikapmu menentanglah
Aku ini insan kekurangan
Senangnya kau mainkan…

Siapalah aku ini untuk
Memintal buih yang memutih
Menjadi permaidani seperti mana
Yang tertulis dalam novel cinta…

Juga mustahil bagiku
Menggapai bintang di langit
Menjadikan hantaran syarat untuk milikimu semua itu
Sungguh aku tak termampu…

Silap aku juga
Kerana jatuh cinta
Insan sepertimu
Seanggun bidadari

Seharusnya aku cerminkan diri
Ku sebelum tirai kamar aku
Buka mengintaimu…


Senin, 21 Januari 2013

Fenomena - Tiada Yang Lain

Semilirnya angin malam ini..
Membuaiku larut dalam lamunan..
Khayal tentang keindahan dunia fana ini..
Bila kita bersama selamanya..

Kasih semu yang pernah kau curahkan..
Ku bawa di perjalanan hidup ini..
Tapi resah dan gelisah selalu menghantui..
Karena sikapmu yang tak pasti..

Reff:
Ku coba melupakan dirimu..
Karna ku tahu pasti sifatmu..
Agar aku tak slalu rindu padamu..
Kasih..

Semakin aku lupakan..
Semakin aku sadari..
Cintaku hanya padamu seorang..

Ho…o…o… Tiada yang lain..
Ho…o…o… Tiada yang lain..